Risiko bencana alam di Garut Regensa : WartaKota123

Berita dan informasi dari Jawa bagian barat tentang potensi bencana di berbagai daerah

 

Berita tentang Jawa Barat akhir-akhir ini dipenuhi dengan banyak bencana alam yang melanda tanah air tersebut. Hampir seluruh wilayah Jawa Barat (Jawa Barat) bisa mengalami banjir, tanah longsor dan bencana lainnya. Seperti kabupaten Garut, Bogor, Bandung dan Simahi. Keempat wilayah ini memiliki risiko yang cukup tinggi.

Potensi untuk merasakannya tidak hanya mereka yang berada di pedesaan dekat pegunungan dan sungai, tetapi juga daerah perkotaan. Pihak pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar mengatakan pemetaan rawan bencana telah disiapkan untuk tingkat desa.

Meskipun demikian, gempa bumi, banjir rob karena naiknya air laut, serta bencana karena perubahan cuaca ekstrem tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi. Oleh karena itu, seluruh lapisan masyarakat mengimbau untuk selalu waspada. Karena pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan sangat penting.

Banjir, tanah longsor dan gempa bumi yang terjadi pada tahun 2020 merupakan pengalaman berharga untuk memastikan pemerintah dan masyarakat tidak mengurangi tingkat kewaspadaannya. Apalagi di tengah perubahan cuaca ekstrem yang bisa terjadi kapan saja. Pada 2020, terjadi 1.387 longsor yang dipicu hujan lebat.

Bencana alam di Jawa Barat dapat merenggut nyawa, karena banyak permukiman yang dibangun di lereng dan lereng curam. Ini beroperasi tidak hanya di satu wilayah, tetapi juga di berbagai wilayah di Jawa Barat. Berikut penjelasan risiko bencana alam di beberapa wilayah Jawa Barat:

Risiko bencana alam di Garut Regensa

West Java News melaporkan, curah hujan yang tinggi di seluruh tanah air, terutama di wilayah Jawa Barat, meningkatkan potensi longsor dan banjir. Garut merupakan salah satu daerah dengan risiko tertinggi di Jawa Barat, sehingga memerlukan perhatian khusus.

Secara umum, daerah rawan longsor berada di tengah ke selatan. Bagian tengah dan utara lebih mungkin menderita banjir. Kondisi topografi banyak daerah dataran tinggi berbukit membuat wilayah Jawa Barat khususnya Garuda rentan terhadap pergerakan lahan dan wabah atau banjir rob.

Hujan yang mengguyur wilayah Garut Selatan ke pantai utara memaksa BPBD Garut menyampaikan imbauan kepada kecamatan untuk kesadaran akan potensi bencana. Di wilayah utara, ancaman longsor dan banjir bandang ditemukan di wilayah Malangbong, serta wilayah selatan Pakenjeng, Banjarwangi. Thalegong, serta Ciseva.

West Java News terus memperbarui informasi terbaru tentang potensi bencana dan mendorong masyarakat untuk memberi tahu pemerintah terdekat jika melihat potensi bencana alam di sekitarnya. Bahkan potensi terkecil pun harus dilaporkan, karena tindakan pencegahan sangat penting.

Risiko Bencana Kota Bohory

Selain Garut, Bogor juga memiliki potensi bencana yang tinggi. Banjir paling sering terjadi di daerah Punchak, Bogor. Beberapa waktu lalu, tiba-tiba terjadi banjir yang menyebabkan Kampung Rava Dulang kebanjiran, ditambah dengan longsoran lumpur.

Kabar dari Jawa Barat menunjukkan bahwa kemungkinan banjir dan longsor masih sangat tinggi di wilayah ini. Diharapkan warga mampu menunjukkan terjadinya bencana, memperhatikan apakah ada getaran di tanah dan perbukitan, perubahan air sumur yang mengeras, retakan pada permukaan tanah, luapan air sungai dan indikasi lainnya.

Hujan deras yang terus turun meningkatkan kemungkinan banjir dan longsor bagi pemerintah daerah untuk memasang posko siaga bersama masyarakat. Posting ini selalu siaga 24 jam. Anda bisa menghubungi atau mengunjungi pos terdekat untuk mendapatkan atau memberikan informasi.

Posko siaga bencana ini terletak di Jalan Pangeran Sogiri, Jalan Laungsari, Jalan Kebon Pedes, Jalan Sudirman dan di Riau Square. Petugas merupakan gabungan dari aparat kepolisian, TNI/Polri, Tagana, Linmas, dan masyarakat setempat. Tidak hanya menyediakan berita tentang bencana di Jawa bagian barat , tetapi juga menyiapkan peralatan untuk penanggulangan bencana.

Diperkirakan potensi bekana masih tinggi di wilayah Bogora saat musim hujan hingga akhir Maret. Sehingga masyarakat diharapkan tidak mengurangi kewaspadaan dan selalu update informasi terkini mengenai kemungkinan terjadinya banjir dan longsor. Terutama mereka yang tinggal di sekitar sungai dan perbukitan.

Risiko bencana di Bandung Raya

Berita Jawa Barat mengklaim bahwa Kota Bandung merupakan salah satu daerah dengan bencana alam dan telah masuk dalam skala prioritas nasional dalam penanggulangan bencana. Daerah dengan jumlah penduduk 2,5 juta jiwa ini berpotensi menyebabkan banjir, serta gempa bumi yang disebabkan oleh keberadaan gunung berapi aktif.

Selain itu, tanah longsor, kebakaran dan likuifaksi karena pembangunan permukiman yang terus menerus membuat risikonya semakin tinggi. Saat ini, tidak hanya pusat kota, tetapi juga daerah perbukitan digunakan sebagai target untuk membangun permukiman, meningkatkan risiko bencana alam.

Pemerintah kota Bandung sendiri melakukan berbagai tindakan preventif, mulai dari pembangunan pos siaga bencana, peningkatan kesiapan petugas pemadam kebakaran dan dimulainya penguatan izin pembangunan permukiman. Dalam pemberitaan Jawa Barat,  khususnya untuk wilayah Kota Bandung, dikatakan bahwa pembangunan jalur evakuasi masih sangat rendah.

Saat ini, yang terpenting adalah membangun jalur evakuasi di berbagai gedung atau gedung bertingkat tinggi sebagai sarana penyelamatan korban ketika terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan. Masyarakat perkotaan di Bandung tidak bisa hanya bergantung pada tim SAR, sehingga harus meningkatkan mitigasi bencana dan kebakaran.

Risiko bencana di Simahi

Kota Simahi tidak menghindari risiko gempa bumi sejak 2010. Karena kota di Jawa Barat ini bersinggungan langsung dengan Sesar Lembang. Gempa bumi bisa terjadi kapan saja karena jarak patahannya begitu dekat.

Berita Jawa Barat memberitakan bahwa Plt Wali Kota Simahi Ngatiyan mengatakan, gempa kemungkinan besar akan terjadi dan sulit diprediksi. Masyarakat diminta untuk selalu waspada dan bersiap agar tidak menjadi korban yang jatuh saat gempa.

Wilayah utara dan selatan Kimahi memiliki potensi bencana yang tinggi dan tidak dapat dihindari. Namun, masyarakat dapat membantu mengurangi dampak bencana dengan berpartisipasi dalam edukasi tentang langkah-langkah pengendalian gempa bumi dan membentuk kesiapsiagaan pekerja di masyarakat.

Sebagai catatan, sejak 2010 hingga 2021, terdapat 14 kali gempa berkekuatan magnitudo 1,5 hingga 3,4 skala Richter yang mengguncang wilayah Jawa Barat, khususnya Simahi dan Bandung. Hingga saat ini, potensinya belum turun sama sekali, bahkan cenderung meningkat, baik dari segi kasus yang sering terjadi maupun tingkat kekuatannya.

Tidak hanya banjir akibat sesar Sesar Lembang aktif, Kota Simahi juga bisa mengalami banjir, longsor, angin puting beliung dan kebakaran. Pada 2017-2019, setidaknya ada 67 banjir, 39 longsor dan 19 angin puting beliung yang merenggut nyawa.

Selain itu, kebakaran terjadi setidaknya 105 kali dan menyebabkan sejumlah kecil kerusakan material. Oleh karena itu, potensi bencana alam kota Simahi masih dinilai sangat tinggi dan menjadi salah satu kota dengan skala penanggulangan bencana tertinggi di Tanah Air.

 

Letak geografis dan topografi Jawa Barat membuat risiko bencana di daerah tersebut sangat tinggi. Setidaknya ada 14 kabupaten yang paling berisiko. Garut, Bogor, Bandung dan Simahi termasuk kota dengan potensi tertinggi. Selalu update  berita Jawa Barat untuk menghindari bahaya.

Read More :